Minggu, 31 Maret 2013

Open Source untuk Aplikasi



Open source adalah sistem pengembangan yang tidak dikoordinasi oleh suatu individu / lembaga pusat, tetapi oleh para pelaku yang bekerja sama dengan memanfaatkan kode sumber (source-code) yang tersebar dan tersedia bebas (biasanya menggunakan fasilitas komunikasi internet). Pola pengembangan ini mengambil model ala bazaar, sehingga pola Open Source ini memiliki ciri bagi komunitasnya yaitu adanya dorongan yang bersumber dari budaya memberi, yang artinya ketika suatu komunitas menggunakan sebuah program Open Source dan telah menerima sebuah manfaat kemudian akan termotivasi untuk menimbulkan sebuah pertanyaan apa yang bisa pengguna berikan balik kepada orang banyak. Mengapa lebih dianjurkan memakai open source untuk membuat aplikasi ? Berikut akan saya memberi sedikit informasi kenapa hal itu dianjurkan. Banyak factor pendukung untuk kita melakukan hal tersebut   untuk itu mari kita bahas.
Pertama, adanya hak untuk mendistribusikan modifikasi dan perbaikan pada code. Apabila terdapat kesalahan pada sebuah program maka kita dapat memperbaikinya. Sehingga kita tidak perlu kerepotan ketika ada kesalahan maka dapat segera dibenarkan karena kita mempunyai hak untuk memperbaiki dan mendistribusikan modifikasinya.

Kedua , kesalahan (bugs, error) lebih cepat ditemukan dan diperbaiki. Hal ini dikarenakan jumlah developer-nya sangat banyak dan tidak dibatasi. Visual inspection (eye-balling) merupakan salah satu metodologi pencarian bugs yang paling efektif. Selain itu, source code tersedia membuat setiap orang dapat mengusulkan perbaikan tanpa harus menunggu dari vendor. Sehingga kesalahan  yang terjadi pun dapat segera diperbaiki.

Ketiga, hemat biaya. Open source bisa didapatkan secara gratis tanpa kita harus membelinya. Sehingga dapat meminimasilirkan pengeluaran yang ada. 

Itulah beberapa hal yang menjadi acuan mengapa kita lebih baik menggunakan open source ketika kita akan membuat aplikasi. Semoga ada manfaat dari tulisan saya jika ada kekurangan atau kesalahan saya mohon maaf dan semoga ada yang bisa membantu untuk memperabaiki.

Rabu, 13 Maret 2013

Etika dan Profesionalisme TSI



Tugas 1

Apa yang dimaksud dengan etika pada teknologi sistem informasi ?
Etika pada teknologi sistem informasi adalah norma atau nilai yang harus dimiliki oleh pengguna sebuah teknologi informasi. Etika ini diperlukan agar para pengguna tidak kelewat batas dalam menggunakan sebuah sistem informasi. Contohnya apabila kita memposting sesuatu di internet maka kita jangan terlalu mengumbar apa yang terjadi pada diri kita karena saat ini telah ditetapkannya UU ITE. Hal ini diterapkan agar tidak terjadi penipuan, pelanggaran atau yang lainnya.

Jelaskan etika yang harus dilakukan oleh :
Pengguna teknologi sistem informasi
Para pengguna teknologi sistem informasi harus bertanggung jawab dengan apa yang mereka perbuat dan mengimplementasikannya dengan benar. Yang sangat berperan dalam pengguna TSI para Pekerja dibidang teknologi informasi terbagi menjadi 3 kelompok,sistem analis,orang yang bergelut dengan perangkat keras,orang yang berkecimpung dalam operasional sistem informasi.

Pengelola teknologi sistem informasi
Pada pengelola sistem informasi ini diperlukan adanya manajemen khusus yaitu sistem manajemen informasi dengan pengelolanya yang khusus yaitu manajer informasi. Teknologi Informasi mempunyai pengaruh yang besar dalam kehidupan manusia.

Pembuat teknologi sitem informasi
Para pembuat sistem informasi harus bisa mempunyai tanggung jawab manajerial. Kita harus menerima tanggung jawab secara etis seiring dengan aktivitas pekerjaan. Hal itu termasuk melaksanakan peran kita dengan baik sebagai suatu sumber daya manusia yang penting di dalam sistem bisnis dalam organisasi. Sebagai seorang manajer atau pebisnis profesional, akan jadi tanggung jawab kita untuk membuat keputusan-keputusan tentang aktivitas bisnis dan penggunaan teknologi informasi, yang mungkin mempunyai suatu dimensi etis yang harus dipertimbangkan.

Sebutkan contoh sehari-hari tentang etika dalam teknologi sistem informasi
Pada zaman globalisasi ini orang sudah mulai ketergantungan dengan internet. Jaringan lambat marah-marah lalu posting ke media social, pendapat perlakuan tidak baik dari manapun langsung curhat di media social. Seperti pada kasus ibu prita yang harus merasakan terlibat kasus hukum dikarenakan curhatannya sehingga dia dijerat oleh UU ITE. Selain itu pada media social seperti twitter misalnya banyak artis yang twitwar hanya gara-gara masalah sepele entah ini hanya sekedar mencari sensasi atau bukan. 

 sumber : http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2012/03/etika-pada-teknologi-sistem-informasi/