Open source adalah sistem pengembangan yang
tidak dikoordinasi oleh suatu individu / lembaga pusat, tetapi oleh para pelaku
yang bekerja sama dengan memanfaatkan kode sumber (source-code) yang
tersebar dan tersedia bebas (biasanya menggunakan fasilitas komunikasi internet). Pola
pengembangan ini mengambil model ala bazaar, sehingga pola Open Source
ini memiliki ciri bagi komunitasnya yaitu adanya dorongan yang bersumber dari budaya
memberi, yang artinya ketika suatu komunitas menggunakan sebuah program
Open Source dan telah menerima sebuah manfaat kemudian akan termotivasi untuk
menimbulkan sebuah pertanyaan apa yang bisa pengguna berikan balik kepada orang
banyak. Mengapa lebih dianjurkan memakai open source untuk membuat aplikasi ? Berikut
akan saya memberi sedikit informasi kenapa hal itu dianjurkan. Banyak factor pendukung
untuk kita melakukan hal tersebut untuk
itu mari kita bahas.
Pertama, adanya hak untuk mendistribusikan
modifikasi dan perbaikan pada code. Apabila terdapat kesalahan pada sebuah
program maka kita dapat memperbaikinya. Sehingga kita tidak perlu kerepotan
ketika ada kesalahan maka dapat segera dibenarkan karena kita mempunyai hak untuk
memperbaiki dan mendistribusikan modifikasinya.
Kedua , kesalahan (bugs, error)
lebih cepat ditemukan dan diperbaiki. Hal ini dikarenakan jumlah developer-nya
sangat banyak dan tidak dibatasi. Visual inspection (eye-balling)
merupakan salah satu metodologi pencarian bugs yang paling efektif.
Selain itu, source code tersedia membuat setiap orang dapat
mengusulkan perbaikan tanpa harus menunggu dari vendor. Sehingga kesalahan yang terjadi pun dapat segera diperbaiki.
Ketiga, hemat biaya. Open source bisa
didapatkan secara gratis tanpa kita harus membelinya. Sehingga dapat
meminimasilirkan pengeluaran yang ada.
Itulah beberapa hal yang menjadi acuan
mengapa kita lebih baik menggunakan open source ketika kita akan membuat
aplikasi. Semoga ada manfaat dari tulisan saya jika ada kekurangan atau
kesalahan saya mohon maaf dan semoga ada yang bisa membantu untuk memperabaiki.